Minggu, 20 November 2011

Wirid Lebih Utama Ketimbang Pahalanya

Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary
Tidak ada yang meremehkan konsistensi wirid
(ketaatan di setiap waktu) kecuali orang yang
sangat bodoh, karena warid ( pahala wirid) itu
akan di dapat di negeri akhirat, sedangkan taat
atau wirid itu akan lenyap bersama lenyapnya
dunia ini.
Sedangkan yang lebih utama untuk
diprioritaskan adalah yang wujudnya tidak bisa
diabaikan. Wirid adalah HakNya yang harus
anda laksanakan. Sedangkan warid adalah
sesuatu yang anda cari dariNya. Mana yang
lebih utama antara sesuatu yang dituntut oleh
Allah padamu, dibanding apa yang anda tuntut
dari Allah?
Mayoritas ummat ini lebih banyak berburu
pahala dan janjinya Allah swt. Dalam segala
gerak gerik ibadahnya. Padahal yang lebih
utama adalah ibadah dan kepatuhannya itu
sendiri. Sebab kepatuhan dan ubudiyah yang
dituntut oleh Allah swt, dan menjadi HakNya,
itu lebih utama dibanding hak kita yang besok
hanya akan bisa kita raih di akhirat.
Sebab kesempatan melaksanakan HakNya saat
ini dibatasi oleh waktu dunia, dan akan habis
ketika usia seseorang itu selesai. Karena itu
semampang di dunia, ibadah, amal, wirid harus
diperbanyak sebanyak-banyaknya. Soal pahala
dan balasan di akhirat itu bukan urusan kita.
Manusia tidak berhak mengurus dan
menentukan pahalanya. Semua itu adalah
haknya Allah swt. Yang telah dijanjikan kepada
kita, karena merasa menginginkannya.
Ibnu Athaillah lalu menegaskan, mana lebih
utama tuntutan anda apa tuntutan Allah?
Disinilah lalu berlaku pandangan:
1. Taat itu lebih utama dibanding pahalanya.
2. Doa itu lebih utama dibanding ijabahnya.
3. Istiqomah itu lebih utama dibanding
karomahnya.
4. Berjuang itu lebih utama dibanding
suksesnya.
5. Sholat dua rekaat itu lebih utama ketimbang
syurga seisinya.
6. Bertobat itu lebih utama ketimbang
ampunan.
7. Berikhtiar itu lebih utama ketimbang
hasilnya.
8. Bersabar itu lebih utama ketimbang
hilangnya cobaan.
9. Dzikrullah itu lebih utama dibanding
ketentraman hati.
10. Wirid itu lebih utama ketimbang warid.
11. dan seterusnya.
Para sufi sering mengingatkan kita, “Carilah
Istiqomah dan jangan anda menjadi pemburu
karomah. Sebab nafsumu menginginkan
karomah sedangkan Tuhanmu menuntutmu
istiqomah. Jelas bahwa Hak Tuhanmu lebih baik
dibanding hak nafsumu.”
Abu Syulaiman ad-Darany menegaskan,
“Seandainya aku disuruh memilih antara
sholat dua rekaat dan masuk syurga firdaus,
sungguh aku memilih sholat dua rekaat. Karena
dalam dua rekaat itu ada Hak Tuhanku,
sedangkan dalam syurga firdaus hanya ada hak
diriku.”

sumber: sufinews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar